Perusahaan operator telekomunikasi dan perusahaan produsen ponsel itu bertemu dalam konferensi bertajuk '5G Summit' yang dihelat di New York. CTO NTT DoCoMo, Siezo Onoe, bersama Vice President Nokia Solutions and Networks, Lauri Oksanen, berdiskusi mengenai seperti apa teknologi yang akan digunakan untuk jaringan 5G nantinya.
Melansir laporan PhoneArena, Jumat (25/4/2014), jaringan 5G sudah hampir pasti akan berjalan di frekuensi yang lebih tinggi dan memanfaatkan gelombang radio dalam skala milimeter. Dengan perkiraan ini, penyedia layanan dipastikan akan membutuhkan akses pada spektrum yang lebih tinggi. Dengan kebutuhan pita frekuensi yang lebih tinggi, diperkirakan 28GHz atau lebih, juga akan membutuhkan penangkap sinyal atau antena yang lebih kuat.
"Pengujian awal menunjukkan bahwa memungkinkan untuk membuat gelombang milimeter berjaringan seluler yang kecil dengan simpul yang terpisah tiap sekitar 100 meter," jelas Oksanen. Namun Onoe mengatakan bakal ada masalah jika membuat banyak seluler kecil, bahkan di jepang. "Seperti akses yang cukup untuk serat optik untuk menangani jaingan tersebut," tukas petinggi NTT DoCoMo.
Ini artinya, jaringan 5G akan memiliki kebutuhan spesifikasi yang berkaitan dengan fasilitas infrastruktur fisik. Jaringan 5G juga akan memiliki multi-frekuensi yang lebih komprehensif dari yang sudah ada sebelumnya. Onoe sendiri meyakini bahwa penerapan jaringan 5G akan bisa dilakukan pada 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar